MAKALAH
ILMU
SOSIAL BUDAYA DASAR
“TEORI
EVOLUSI EARNST MAYR”
Nama kelompok :
Yenita Ayu Ningsih (361541311062)
Imam Imroni (361541311063)
M Ricky Jaya S (361541311064)
Danang Kurniawan (361541311065)
Vera Acinda (361541311066)
Yuli Mariya (361541311067)
Triyana Ulandari (361541311068)
Okky Gilang (361541311069)
Anita Eka Safitri (361541311070)
Siti Nur Imama (361541311071)
Daniel Vista (361541311072)
Citra Aprilia (361541311073)
POLITEKNIK
NEGERI BANYUWANGI
D-IV
AGRIBISNIS
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebelum kita membahas lebih jauh
perdebatan tentang eksistensi evolusi, terlebih dahulu perlu kita ketahui
pengertian tentang evolusi itu sendiri. Secara bahasa, kata evolusi berasal
dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian
kata tersebut diserap dalam bahsa inggris menjadi kata evolution yang berarti
perkembangan secara bertahap. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), evolusi adalah
perubahan ( pertumbuhan, perkembangan ) secara berangsur angsur dan perlahan
lahan ( sedikit demevolui sedikit ).
Pengertian diatas mengindikasikan bahwa, secara umum evolusi
merupakan proses perubahan yang berjalan secara lambat, dalam arti sedikit demi
sedikit dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Sedangkan menurut ilmu sejarah,
evolusi adalah perkembangan ekonomi, social, dan politik tanpa adanya paksaan
dari waktu ke waktu secara sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.
Sosiologi
evolusi sering diartikan sebagai perubahan sosial arti ini sangatlah cocok dengan arti
dasar evolusi itu sendiri, bahwa evolusi adalah perubahan secara berangsur-angsur
dan perlahan-lahan dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Arti umum evolusi ini
mengisyaratkan bahwa evolusi berlaku untuk umum, dan tidak identik dengan
cabang ilmu pengetahuan tertentu. Seperti yang telah di jelaskan di atas, bahwa
setiap ilmu pengetahuan mempunyai pengertiannya masing-masing mengenai evolusi.
Mulai dari biologi sebagai evolusi yang masyur dari Charles Darwin, kemudian
ilmu sejarah, sosiologi, dan lain sebagainnya.
Teori evolusi dalam sosiologi
dipopulerkan oleh Herbert Spencer, seorang sosiolog dari inggris. Herbert
spencer lebih awal memunculkan gagasan teori evolusi ketimbang Darwin. Spencer
mengenalkan konsep evolusi sosial dalam bukunya social statics pada 1850,
Sembilan tahun sebelum Darwin menulis origin of species (1859). Spencer (1897)
menguraikan teori evolusi secara mendalam dalam the principles of sociology
yang terbit 1897 di New York.
Buku
ini Spencer menyebut kata “evolusi” dalam beragam variannya sebanyak 249 kali,
termasuk kutipan langsung dan daftar isi. Meskipun antara biologi dan sosiologi
sama-sama mempelajari evolusi bukan berarti kajian yang ada didalamnya sama
persis diantara keduanya, antara sosiologi dan biologi mempunyai perbedaan.
1.2 Rumusan masalah
·
Siapa Ernst Mayr itu?
·
Teori apa yang diajukan oleh Ernst Mayr tentang teori Darwin?
·
Apa konsep
teori spesies biologis
menurut Ernst Mayr?
·
Seperti apakah teori ke fakta karangan dari Ernst Mayr sendiri?
·
Seperti apakah
Penguraian Teori Darwin mengenai
seleksi alam yang dipaparkan oleh Ernst Mayr?
1.3 Tujuan
·
Mengetahui tentang
Ernst Mayr.
·
Mengetahui teori
yang diajukan oleh Ernst Mayr tentang teori Darwin.
·
Mengetahui konsep
teori spesies biologis menurut Ernst Mayr.
·
Mengetahui isi dari
buku karangan Ernst Mayr yang berjudul “Teori ke Fakta”.
·
Mengetahui Penguraian
teori Darwin mengenai seleksi alam yang dipaparkan oleh Ernst Mayr.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Biografi Ernst Mayr
Ernst Mayr lahir 5 Juli 1904 di Kempten - Jerman, meninggal di
Bedford, Massacgusetts -
Amerika Serikat pada tanggal 3 Februari 2005 pada umurnya yang ke-100 tahun. Ia
adalah seorang ahli biologi evolusi ternama abad ke-20. Ia juga terkenal
sebagai ahli taksonomi, ornitologi, sejarahwan sains dan naturalis. Karyanya
memberikan kontribusi terhadap revolusi konseptual yang mengarah kepada
sintesis evolusi modern, antara genetika mendel, sistematika, dan evolusi
Darwin serta perkembangan konsep spesies biologi.
2.2 Teori Darwin menurut
Ernst Mayr
Pada tahun 1859, Darwin menerbitkan “On
the Origin of species by means of natural selection.” Yang menyajikan
bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang
sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah
seleksi alam. Menurut Ernst Mayr (2001), Darwin mengajukan 5 teori perihal
evolusi, antar lain:
1. Bahwa
kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya.
2. Kesamaan
leluhur bagi semua makhluk hidup.
3. Evolusi
bersifat gradual (berangsur-angsur)
4. Terjadi
pertambahan jumlah spesias dan percabangan garis keturunan.
5. Seleksi
alam merupakan mekanisme evolusi.
2.3 Konsep Teori Spesies biologis menurut Ernst
Mayr
Menurut Ernst Mayr, pada tahun 1963
mendifinisikan konsep spesies biologis (biological species concept/BSC) yang
dapat diterima secara luas. Spesies menurut BSC adalah suatu populasi atau
kelompok populasi alami yang secara aktual
memiliki potensi dapat saling kawin (interbreeding) dan menghasilkan keturunan
yang dapat hidup fertil namun tidak dapat menghasilkan keturunan tersebut jika
kawin dengan spesies lain. Dengan kata lain, spesies biologis adalah unit
populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi
secara genetic dari populasin kelompok lain.
Konsep ini didasarkan pada 2 pandangan
biologis yaitu reproduksi seksual meningkatkan keseragaman dalam gen pool
melalui rekombinasi genetik dan jika 2 kelompok populasi itu tidak dapat
melakukan kawin silang maka disana tidak terjadi aliran gen (Gene flow) didalam
lungkang gen. ketidakmampuan interbreeding akan memunculkan spesies yang
berasal dari penggabungan bersama pada beberapa waktu berikut setelah kondisi
telah mengalami perubahan.
Jadi, konsep ini menentukan keberhasilan
reproduksi seksual untuk menghasilkan keturunan yang fertil. Konsep spesies ini
tidak berlaku untuk organism aseksual dan hibridisasi antar spesies.
2.4 Teori kefakta buku karangan Ernst Mayr
Evolusi adalah salah satu gagasan ilmiah
yang paling sering di salah gunakan dan disalah mengartikan. Baik professional
maupun awam, sering keliru memahami teori ini kendati sudah silam hampir 2
abad. Kesulitan itu dipahami oleh Ernst mayr. Enrst mayr adalah salah seorang
Begawan biologi yang ikut mengawinkan teori evolusi Darwin dan genetika mendel
ia dianggap sebagai “Charles Darwin” abad ke-21.
Sebelum perjalanan hidup manusia
berhenti, pertanyaan itu akan abadi kendati banyak orang telah berupaya keras
mencari jawabannya. Para filosof dengan akal budinya, agamawan dengan
keimanannya, ilmuwan dengan semangat pencariannya, dan suku "yang disebut
primitif" sekalipun dengan kearifannya, memikirkan perkara nan pelik
ini.
Pikiran-pikiran itu terguncang tatkala
Charles Darwin mempublikasikan karyanya, On the Origin of Species, satu
setengah abad silam. Bagi kaum agamawan, ajarannya perihal evolusi dan seleksi
alam terlihat sebagai ancaman. Gagasan evolusi dianggap berseberangan langsung
dengan kreasionisme dalam pengertiannya yang mutlak.
Penerimaan universal atas teori-teori
Darwin belum terjadi sampai sekitar 80 tahun kemudian. Penolakan ini, menurut
Ernst Mayr, disebabkan oleh dominasi beberapa gagasan filosofis yang dianut
hampir secara universal dalam pandangan-hidup lawan-lawan Darwin. "Salah
satunya adalah kepercayaan akan kebenaran harfiah tiap kata dalam
Alkitab," tulis guru besar Harvard University itu.
Serangan kepada Darwin alih-alih
meruntuhkan gagasan evolusinya, malah menarik banyak pengikut yang membangun
dan memperkuat argumennya dari waktu ke waktu. Ikhtiar mengukuhkan gagasan
Darwin dicapai lewat pertarungan yang tak kalah hebat di kalangan para
pewarisnya sendiri. Apakah evolusi, misalnya, berlangsung berangsur-angsur
(gradual) ataukah meloncat-loncat (discontinuous)? Ernst Mayr, salah satu ahli
waris ide Darwinian, dalam buku ini memetakan perjalanan gagasan evolusi sejak
sebelum masa Darwin (Jean-Baptiste de Lamarck menerbitkan publikasinya 50 tahun
lebih awal dari On the Origin).
Namun, Darwinlah yang memasukkan cara
berpikir populasi ke dalam sains. Wawasan dasarnya adalah bahwa dunia kehidupan
tidak tersusun atas esensi-esensi yang tidak dapat berubah, tapi
populasi-populasi yang sangat beragam. Sebagai peta dasar, Mayr menekankan pada
kaidah dan tidak hanyut dalam perincian. Dalam memahami Darwin, menurut Mayr,
kita harus melihat teori evolusi Darwin sebagai keutuhan dari lima teori utama
yang berbeda. Lima teori itu: tidak konstannya spesies (teori evolusi dasar),
penurunan segala organism dari leluhur-leluhur bersama (evolusi bercabang),
evolusi gradual (tidak ada keterputusan), bertambahnya spesies (asal-usul
keragaman), serta seleksi alam (teori ini secara terpisah juga diajukan oleh
Alfred Russell Wallace).
Mayr mengajak kita memasuki wilayah yang
paling kontroversial: evolusi manusia. Manusia selalu dianggap sepenuhnya
berbeda dari makhluk ciptaan lain. Para filsuf, dari Plato ke Descartes sampai
Kant, setuju sepenuhnya dengan kesimpulan itu. Manusia dianggap sebagai puncak
penciptaan dan berbeda dari segala hewan dalam berbagai hal, terutama karena
memiliki jiwa rasional.
Mayr menguraikan tahap-tahap di mana
manusia menjadi makin berbeda dari kera (bukan monyet) leluhurnya hingga
kemudian menunjukkan ciri-ciri khas manusia. Salah satu yang terpenting adalah
perkembangan otak manusia. Otak yang besar memungkinkan perkembangan seni,
sastra, matematika, dan sains.
Pada sebagian besar hewan, jumlah
informasi yang dapat diteruskan melalui sistem transfer nongenetis tersebut
terbatas. Pada manusia, transformasi informasi budaya menjadi aspek penting.
Bagaimana masa depan manusia? Pertanyaan yang sangat menggoda ini sering
diajukan dalam dua rupa.
Pertama, mungkinkah spesies manusia yang
ada sekarang pecah menjadi beberapa spesies? Kedua, bisakah spesies manusia
yang ada sekarang berevolusi secara keseluruhan menjadi spesies baru yang
"lebih maju"? Untuk kedua pertanyaan itu, jawaban Mayr negatif. Ia
mencemaskan memburuknya kondisi alam dan masyarakat saat ini akan menurunkan
kualitas spesies manusia.
Sebagai seorang Darwinis, Mayr bukanlah
pendukung yang membabi buta. "Segala teori dalam Darwinisme bisa ditolak
bila terbukti keliru. Mereka bukan tak bisa berubah sebagaimana dogma agama
yang diwahyukan," tulis Mayr. Sejarah biologi evolusi mencatat banyak
sekali kasus teori evolusi yang akhirnya ditolak.
Mayr juga menunjukkan sumber-sumber
kesalahpahaman. Misalnya, orang sering hanya memperhatikan satu penyebab atas
suatu gejala evolusi. Berbagai penyebab terlibat dalam segala proses seleksi
karena fenomena kebetulan terjadi bersama-sama seleksi. Munculnya spesies baru,
umpamanya, tak pernah hanya disebabkan oleh perubahan pada gen atau kromosom,
tapi juga oleh faktor geografi dan populasi tempat terjadinya perubahan
genetis.
Sembari mengakui bahwa belum semua
perincian yang terkait dengan proses evolusi telah dipahami, bagi Mayr, istilah
"teori evolusi" seharusnya tak usah dipakai lagi. Bahwa evolusi
terjadi dan terus terjadi sepanjang waktu adalah fakta yang amat mapan, sehingga
tidak lagi rasional menyebutnya teori. Mayr telah menghadirkan karya yang layak
dibaca oleh siapa pun, apakah ia pendukung, penentang, ataupun yang ragu-ragu
terhadap teori evolusi.
2.5 Penguraian Teori Darwin mengenai seleksi alam oleh
Ernst Mayr
Ahli
biologi evolusi Ernst Mayr telah menguraikan logika teori Darwin mengenai
seleksi alam menjadi tiga inferensi berdasarkan 5 pengamatan:
1. Observasi
pertama: Semua spesies memiliki potensi fertilitas yang sedemikian besar
sehingga jumlah populasinya akan mneingkat secara eksponensial jika semua
individu yang dilahirkan berhasil bereproduksi dengan baik
2. Observasi
kedua : Populasi cenderung menjadi stabil dalam jumlah, kecuali ada fluktuasi
musiman
3. Observasi
ketiga: Sumber daya lingkungan adalah terbatas
Kesimpulan #1: Produksi individu yang lebih banyak
dibandingkan dengan yang dapat didukung dnegan lingkungan akan mengakibatkan
adanya persaingan untuk mempertahankan keberadaan individu di dalam populasi
itu, sehingga hanya sebagian individu di dalam populasi itu, sehingga hanya
sebagian keturunan yang dapat bertahan hidup pada setiap generasi.
4. Observasi
keempat: Individu-individu dalam suatu populasi sangat jauh berbeda dalam hal
ciri-ciri khasnya, tidak akan ada dua individu yang persis sama.
5. Observasi
kelima: Banyak di antara variasi tersebut dapat diturunkan.
Kesimpulan #2: Kelangsungan hidup dalam perjuangan
untuk mempertahankan hidup tidak terjadi secara acak, tetapi bergantung
sebagian pada susunan sifat yang terwarisi dari individu yang bertahan hidup.
Individu yang mewarisi sifat-sifat baik yang membuat individu-individu tersebut
cocok dengan lingkungannya, besar kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak
keturunan dibandingkan dnegan individu yang kurang cocok sifatnya terhadap
lingkungannya.
Kesimpulan #3: Kemampuan individu untuk bertahan
hidup dan bereproduksi yang tidak sama ini akan mnegakibatakan suatu perubahan
secara bertahap dalam suatu populasi, dan sifat-sifat menguntungkan akan
berakumulasi sepanjang generasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ernst Mayr merupakan seorang
ahli biologi evolusi ternama di abad ke-20. Ernst Mayr merupakan salah satu
orang yang mendukung teori dari Darwin, diantaranya adalah gagasan yang
dikemukakan oleh Darwin dan kemudian dipaparkan oleh Ernst Mayr, antara lain: bahwa
kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya, kesamaan leluhur bagi
semua makhluk hidup, evolusi
bersifat gradual (berangsur-angsur),
terjadi pertambahan jumlah spesias dan percabangan
garis keturunan dan seleksi
alam merupakan mekanisme evolusi.
Sementara itu, Ernst Mayr
mengemukakan tentang teori biologis yang terdiri dari 2 pandangan, yaitu
reproduksi seksual dan tidak terjadinya aliran gen. Ernst Mayr juga menulis
sebuah buku yang berjudul “Teory to Fact
(Teori ke Fakta)” yang berisikan tentang pandangan teori-teori yang ia
lakukan dan sudut pandang dari teori yang dikemukakan oleh Darwin.
Ernst Mayr pernah melakukan
pandangan tentang teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin, ia
beranggapan jika ada 5 obsevasi, antara lai: semua spesies, populasi, sumber
daya lingkungan, individu-individu dan variasi yang diturunkan.
DAFTAR PUSTAKA
Henuhili, Victoria, Siti
Mariyam, Sudjoko, dan Tutiek Rahayu. Evolusi. Fakultas Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta.
Mayr, Ernst. 2010. Dari Teori ke Fakta. Hal. 443. Penerbit:
KPG.
0 komentar:
Posting Komentar