PAPER
VEGETATIF ALAMI DAN VEGETATIF BUATAN
DASAR-DASAR AGRONOMI
Disusun oleh :
Deka Sakti
Pradana 361541311003
Eka Nur Annisa’ 361541311024
Wafirotus
Shalihah 361541311028
Eka Nur Ainiyah 361541311057
Rini Kumala 361541311059
Imam Imroni 361541311063
Yuli Maria 361541311067
PROGRAM D-IV AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2016
BAB I
PEMBAHASAN
1.
Vegetatif
Alami
Merupakam perkembangbiakan yang terjadi
tanpa campur tangan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegeratif alami,
antara lain:
a.
Membelah
diri/pembelahan biner
Perkembangbiakan
dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel
anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel
induk baik: sifatnya, buahnya, cara perkembangbiakannya dll. Contohnya: pembelahan
biner pada ganggang hijau, yang membelah tubuhnya menjadi dua dan seterusnya.
b.
Spora
Spora
merupakan inti sel yang berubah menjadi alat perkembangbiakan. Spora biasanya
terletak dibawah daun. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru. Spora
memiliki bentuk seperti biji yang sangat kecil. Setiap spora dilengkapi oleh
bulu cambuk atau bulu getar yang berguna sebagai alat gerak air. Fungsi spora
sebagai alat persebaran (dispersi) merip dengan biji, meskipun berbeda jika
ditinjau dari segi anatomi dan evolusi. Tumbuhan yang berkembangbiak
menggunakan spora antara lain: paku, jamur, dan ganggang.
c.
Akar
tinggal (Rhizoma/Rimpang)
Akar
tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar dipermukaan
tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak-ketiak setiap buku akar tinggal. Ciri-ciri
akar tinggal:
-
Bentuk
rizoma seperti akar
-
Memiliki
ruas-ruas dan mata tunas.
-
Setiap
ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik tipis.
-
Mata
tunas pada setiap ruas tumbuh menjadi tanaman baru.
Rizoma biasanya
memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok seperti batang. Yang paling umum
adalah menjadi tempat penyimpanan produk metabolisme tertentu. Rimpang
menyimpan banyak minyak atsiri dan alkoloid yang berkhasiat untuk pengobatan.
Rizoma yang membesar dan menjadi penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam
bentuk pati) dinamakan tuber (umbi batang). Contoh tumbuhan yang memiliki akar
tinggal antara lain: kunyit, jahe, kemuning, bangle, alang-alang, temulawak,
lengkuas dan kencur.
d.
Tunas
Tunas
muncul pada pangkal batang. Pangkal batang ini terdapat didalam tanah. Tunas
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun. Tumbuhan yang berkembangbiak
dengan tunas antara lain: pisang, bambu dan tebu. Sementara tunas yang tumbuh
pada akar atau tepi daun disebut dengan akar adventif. Contoh yang tumbuh
diakar: sukun, kersen dan cemara. Contoh yang tumbuh didaun: cocor bebek.
e.
Umbi
lapis
Umbi
lapis merupakan daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh
daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar
serabut. Umbi lapis dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak
mengakumulasi karbonhidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesarannya terjadi
karena berkumpulnya cairan disel-selnya. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi
lapis, antara lain: bawang merah, bawang putih, bunga bakung dan bunga tulip.
f.
Umbi
batang
Umbi
batang adalah batang yang tumbuh didalam tanah dan ujungnya menggelembung
menjadi umbi. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk umbi
batang membentuk mata tunas. Mata tunas dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Contohnya: kentang dan ubi jalar.
g.
Umbi
akar
Umbi
akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam
bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan
tumbuhan baru. Ciri-ciri umbi akar:
-
Umbi
tidak beruas-ruas
-
Umbi
tidak mempunyai mata tunas.
-
Umbi
tidak mempunyai kuncup dan daun.
Contoh tumbuhan
yang memiliki umbi akar antara lain: dahlia, wortel, lobak, singkong.
h.
Geragih/Stolon
Geragih/stolon
adalah batang yang tumbuh mendatar dipermukaan tanah. Pada bagian yang
menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu
tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi measih tetap
terhubung. Dengan demikian geragih merupakan alat sintasan bagi spesies untuk
mempertahankan kelestariannya. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara
geragih adalah antanan, arbei, rumpur teki dan strowberi.
2. Vegetatif Buatan
Reproduksi vegetatif buatan atau perbanyakan
vegetatif dalam pertanian dan botani merupakan sekumpulan teknik untuk
menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawinan.
Berikut beberapa teknik dalam vegetatif buatan :
1. Mencangkok
Mencangkok merupakan salah satu cara perkembangbiakan
vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat
yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan.
Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada
tumbuhan dengan menanam batang atau dahan. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang
mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.
·
Keuntungan mencangkok :
- Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
- Tumbuhan yang telah dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
- Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
- Produksi dan kualitas akan persis sama dengan tanaman induknya.
- Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak airtanahnya tinggi.
· Kerugian
mencangkok :
- Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
- Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
- Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
- Dalam satu pohon induk hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
· Cara mencangkok yang benar dilakukan sebagai berikut :
- Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh vertikal.
- Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.
- Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.
- Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang
kecil sebagai jalan masuknya air terlebih dahulu.
- Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah
gembur dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.
gembur dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.
- Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas
dan bawah.
dan bawah.
- Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur.
- Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar sudah cukup
baik, balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan siap ditanam di wadah baru.
2.
Stek
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman
secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun
tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Tujuannya menggabungkan dua
sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat
lebih baik dari tanaman induk.
·
Macam macam Stek
a.
Stek batang
Yaitu stek
yang dilakukan dengan cara memotong batang tumbuhan yang akan dikembangbiakan
kemudian menanamnya di dalam tanah. Contoh : ketela pohon, tebu, sirih.
Berdasarkan jenis batang
yang digunakan, teknik melakukan stek batang dibedakan menjadi tiga jenis,
antara lain:
- Stek lunak merupakan teknik stek batang dengan menggunakan ranting atau bagian cabang
tanaman yang masih muda.
- Stek setengah lunak merupakan teknik stek batang dengan menggunakan ranting atau bagian
cabang tanaman yang sudah mulai menua, ditandai dengan warna kulit yang sudah
mulai kecokelatan, dan pertumbuhannya sudah terhenti.
- Stek keras adalah merupakan teknik stek batang dengan menggunakan ranting atau bagian
cabang tanaman yang sudah berumur tak kurang dari satu tahun, berukuran sebesar
pensil dan masih masih memiliki daun.
b.
Stek daun
Umumnya dilakukan pada tanaman hias , biasanya yang
daun nya bewarna hijau , caranya mudah , cukup meletakan daun di tanah dan
kemudian akan membentuk tunas . Tunas dapat dipisahkan dari induknya dan
membentuk tanaman baru.
Contoh :
cocor bebek, begonia, sansivera , kaktus , lidah buaya .
c.
Stek akar
Hanya tumbuhan tertentu. Contoh :
pohon sukun , jambu biji , dan cemara .
3.
Merunduk
Merunduk (layering) adalah proses perkembangbiakan
vegetative buatan yang dilakukan pada tumbuhan bercabang panjang dengan
merundukkannya ke tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh
akar
·
Syarat merunduk:
-
Bercabang panjang
-
Bercabang lentur
-
Cabangnya dekat dengan tanah
Merunduk juga dapat dilakukan dengan
dua cara :
-
Merunduk biasa : Cabang
tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali ujung cabangnya. Setelah
membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman
baru. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbei
-
Merunduk majemuk : Seluruh
batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa tempat atau seluruh
tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur .
·
Keuntungan merunduk :
-
Sifat buah/bunga sama dengan induknya, dapat mhasilkan
individu baru dengan cepat.
-
Tingkat keberhasilan tinggi.
· Kerugian merunduk :
- Tidak banyak
bibit yang dihasilkan.
- Hanya bisa
dilakukan pada tanaman yang dahannya elastis & cukup dekat dengan permukaan
tanah, tidak dapat dilakukan pada tanaman yang relatif besar.
· Cara :
- Pilih batang
tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
- Kerat bagian
kulit batangnya seperti pada mencangkok.
- Bengkokkan
batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh tanah. Tahan
batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang menyentuh tanah dan
diatasnya diberi
pemberat.
- Biarkan
selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap hari.
- Setelah akar
dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk
dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah.
- Tanaman baru
siap dipindahkan ke media tanam.
4. Mengenten/Drafting
Mengenten adalah perkembangbiakan buatan yang
biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon, demi mendapatkan kualitas buat yang baik. Mengenten
atau menyambung adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua
tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat
unggul dari dua tanaman, sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki
sifat-sifat unggul.
·
Keuntungan mengenten :
-
Tanaman dapat berproduksi lebih cepat,
-
Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung
batang atas yang digunakan.
·
Kerugian mengenten :
-
Pada saat mengenten, ukuran kedua batang harus sama,
karena kambium pada kedua batang harus bertemu dengan tepat. Bila tidak, proses
mengenten akan gagal.
-
Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas,
karena harus pohon yang sekeluarga.
· Cara mengenten tanaman :
- Cari
tumbuhan subur. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas
- Carilah
tumbuhan kedua yang siap diambil tunasnya
- Gunakan pisau steril dan tajam untuk memotong tunas / pucuk tanaman yang kedua
dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang dipotong menyerong kiri-kanan
(bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah.
- Potonglah
pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon batang
bawah) dipotong berbentuk huruf v
- Ikatlah
tempelan tadi dengan tali rafia, hati-hati jangan sampai tunasnya patah.
- Bungkuslah
sambungan tadi dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung,
usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar tunas
tidak terganggu.
- Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4
helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau
pangkas semua daun.
- Setelah
kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar berarti
mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten gagal dan
perlu diulang kembali.
5.
Menempel /
Okulasi
Tempel atau okulasi adalah cara
pembudidayakan tanaman dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang
tumbuhan lain. Tunas dan batang itu dapat tumbuh menjadi tanaman yang mempunyai
sifat lebih baik dari tanaman induk. Berguna untuk menghasilkan tanaman yang
lebih baik mutunya dan menggabungkan
dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki
dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.
·
Kelebihan perbanyakan tanaman dengan cara okulasi :
-
Dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi
-
Ada beberapa warna di satu pohon.
-
Tanaman memiliki sifat yang baru.
-
Pertumbuhan tanaman yang seragam.
-
Penyiapan benih relatif singkat.
·
Kelemahan dari perbanyakan dengan cara okulasi :
-
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal
terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas
-
Perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
-
Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian
tidak terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak
tumbuh sangat besar.
·
Cara mengokulasi
-
Buat jendela okulasi pada batang tumbuhan satu, dengan
irisan kira- kira 1 cm dari lingkaran batang. Dari pertengahan irisan melintang
ini, buat irisan vertikal ke bawah(huruf T). Panjang irisan vertical lebih
kurang 3 cm.
-
Iris kulit batang yang memiliki mata
tunas sebesar irisan batang yang akan ditempeli dengan cara menyayat atau
bentuk segiempat.
-
Irisan mata tunas ditempel pada
batang pokok yang telah diiris tadi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan
pembalutan.
-
Mata tunas yang sudah ditempel,
kemudian diikat menggunakan tali plastik. Cara
pengikatan dari bawah ke atas. Dalam pengikatan bagian mata
tunas(tempelan) tidak boleh terlalu kencang tidak juga terlalu longgar.
-
Setelah dua minggu . Mata tunas
mengalami pertambahan ukuran daun
-
Setelah tiga minggu, pertambahan
ukuran dan daunnya masih tetap hijau dan segar, pembalutan sudah boleh dibuka.
-
Setelah itu yang terakhir dilakukan
adalah memotong batang pokok.
0 komentar:
Posting Komentar