Kutipan Novel Asma Nadia

Kutipan Motivasi Asma Nadia



“Cinta adalah kegembiraan yang tersisa. Jika nanti suatu pagi, tak lagi senyummu menyapa seperti biasa dan hanya bisa kutemukan dalam mimpi.” – Assalamualaikum Beijing.

“Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima, maka akan kutaklukan penghalang segala rupa agar sampai cintaku padanya. Nafsu yang purba menyeretku ke lubang tanpa jiwa.” – Assalamualaikum Beijing.

“Kamu tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain dengan sesuatu yang bahkan sangat membahagiakanmu.” – Love Sparks In Korea.

“Sebab, memberikan harapan kepada seorang gadis, sebelum tahu persis apa yang diinginkannya adalah sebuah kejahatan.” – Assalamualaikum Beijing.

“Maafkan jika senyumku tersembunyi dibalik air mata dan kata-kata mesra menjadi tanpa daya karena terperangkap dalam pransangka.” – Assalamualaikum Beijing.

“Tak kupedulikan luka dan impian sebab menemukan-Mu adalah tujuan.” – Assalamualaikum Beijing.

“Cinta ada melalui serangkaian proses: perkenalan, adaptasi, kesamaan selera, kebersamaan, melewati berbagai ujian, yang kesemuanya mensyaratkan tahapan dan waktu.” – Assalamualaikum Beijing.

“Harapan telah membatu sebab entah kemana cinta berlabuh. Cinta apa yang kau tawarkan? Yang berakhir pada duka? Atau yang bermuara di kedalaman jiwa? Selamat datang luka.´ – Assalamualaikum Beijing.

“Tuhan, bidadari yang kau kirimkan sunggu mengingatkanku pada satu hal. Surga-Mu memang ada.” – Assalamualaikum Beijing.

“Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna.” – Assalamualaikum Beijing.

“Harta dan kebangsawanan, tak membuat laki-laki menjadi pangeran. Cinta sejati seorang putrilah yang mengubahnya.” – Assalamualaikum Beijing.

“Hidup adalah proses terus menerus memperbaiki diri.” – Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!.

“Jangan arahkan sudut pandanganmu pada sesuatu yang belum tentu bisa kau lihat. Itu hanya akan melemparkanmu pada keterasingan dimana rasa syukur sering hanya sebatas ujung lidah.” – Love Sparks In Korea.

“Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?.”

“Jika tak kau temukan cinta, biarkan cinta yang menemukanmu.” – Assalamualaikum Beijing.

“Jika waktu ada digengaman, Cuma lagu rindu yang kunyayikan buatmu.” – Assalamualaikum Beijing.

“Kamu tahu, seorang ayah mungkin akan pergi. Namun, setiap ibu akan terus menemani.” – Assalamualaikum Beijing.

“Kereta api tidak akan terbang. Ia selalu setia pada rel yang dipijak.” – Love Sparks In Korea.

“Kesalahan terbesarku adalah aku mencintaimu, tetapi tidak berpikir tentangmu.” – Assalamualaikum Beijing.

“Saya ingin terus memberikan yang terbaik untuk hidup ini, kendati itu kecil dihadapan manusia.” – La Tahzan.

“Perempuan, kau pasti tahu sakitnya cinta yang tak terkatakan. Cinta yang hanya mampu didekap dalam bungkam, kata orang bahkan diam berbicara. Tapi, menurutku hal itu tidak berlaku dalam cinta. Sebab cinta harus diekspresikan dan pantang dibawa diam. Sebab cinta harusnya dinyatakan, lalu dibuktikan dengan sikap. Begitu seharusnya cinta. Tapi, aku memang tidak punya pilihan. Maafkan.!!” – Emak Ingin Naik Haji.

“Apakah Sang Maha Pencipta pernah menawarkan pada kita sebelum dilahirkan, ingin lahir dari orang tua siapa, ingin menjadi kaya atau miskin, ingin menjadi cantik atau buruk? Apakah Dia meminta kita memilih darah siapa yang ingin kita alirkan di dalam tubuh? Jika Dia tak meminta, pun tak menilai manusia dengan ukuran dunia semata, mengapa kita berani menilai sesama dengan cara demikian?.” – La Tahzan.

“Perlu dua orang untuk merayakan cinta dan kesetiaan. Meskipun hanya perlu satu orang untuk menghancurkan jalinan kasih yang dibangun brtahun-tahun.” – Assalamualaikum Beijing.

“Hijrah dari air mata kepada sukacita. Hijrah dari masa lalu dengan menutupnya rapat-rapat, memberi tanda “selesai” hingga tak menjadi beban ketika melangkah menuju masa depan. Hijrah dari kenangan kepada kenyataan. Bersiap mengganti memori yang usang dengan serangkaian kejadian baru. Hijrah dari kekecewaan dengan memaafkan.” – Assalamualaikum Beijing.



Share on Google Plus

About Saranghae.blogspot.com

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar