Permasalahan Ekonomi dan Solusinya | Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (PIE)



Masalah ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia.

Permasalahan ekonomi merupakan sebuah hal yang penting yang dapat menentukan bahwa negera tersebut sudah maju atau tidak. Jika sebuah negara bisa memperkecil permasalahan ekonomi yang ada dinegaranya, maka negara tersebut akan menjadi negara yang makmur dan maju. DiIndonesia masih banyak sekali permasalahan ekonomi yang terjadi. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia masih sulit untuk berkembang dan makmur. Baiklah, inilah beberapa permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia;
1.        Pengangguran
Pengangguran merupakan PR yang cukup berat untuk pemerintah indonesia dan masyarakat indonesia, kurangnya pendidikan dan keahlian yang dimiliki dan lapangan pekerjaan yang masih terbatas  merupakan penyebab kenapa masih banyak sekali pengangguran yang ada. Bahkan, orang lulusan dari Universitas pun saat ini masih banyak sekali yang tidak bekerja. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran yang ada, antara lain:
-            Pemberian beasiswa untuk siswa yang kurang mampu
-            Pemberian pelatihan atau trainee
-            Pemberian pengkreditan yang mudah, agar bisa menjadi seorang wirausaha
-            Penyediaan info lapangan pekerjaan

2.        Kemiskinan
Tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia semakin tahun terus mengalami peningkatan. Kemiskinan terjadi karena banyaknya pengangguran, rendahnya pendidikan yang dimiliki, kurangnya perhatian pemerintah. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemiskinan yang terjadi di Indonesia antara lain:
-            Pemberian subsidi pemerintah yang tepat sasaran
-            Pemberian latihan dan keahlian untuk bekerja
-            Adanya program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, baik itu dari segi pendidikan maupun dari segi bantuan kesehatan dan kehidupan yang layak
-            Penyediaan lapangan pekerjaan

3.        SDA (Sumber daya Alam) yang belum dikelola dengan baik
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, namun sumber daya alam tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia. Tetapi, sumber daya alam yang kita miliki dimanfaatkan oleh pihak luar (International) dengan peralatan yang canggih. Dan Indonesia hanya mendapatkan 1% dari pajak dari kegiatan tersebut. Contohnya: PT. Freepot. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini antara lain:
-            Memanfaatkan SDA yang terdekat dengan lingkungan kita dengan maksimal.
-            Melakukan kerja sama dengan pihak luar, baik hanya untuk hal yang kecil sekalipun.
-            Memaksimalkan SDA yang ada dengan teknologi yang ramah lingkungan

4.        Korupsi
Tingkat korupsi yang ada di Indonesia setiap tahun terus meningkat, hal tersebut diakibatkan karena kurangnya iman (tidak takut dengan dosa) dan desakan ekonomi dan keluarga. Korupsi ini tidak hanya terjadi di pemerintahan pusat, namun dalam pemerintah yang paling kecilpun terjadi. Penegakan hukum untuk para koruptor yang masih kurang tegas disingalir menjadikan sebuah alasan untuk para koruptor baru melakukan korupsi. Solusi yang dapat dilakukan antara lain:
-            Memperbaiki diri sendiri
-            Memperkuat iman dan yakin jika kita selalu diawasi oleh tuhan (Allah SWT)
-            Menanamkan anti korupsi untuk generasi muda, khususnya keluarga.
-            Penegasan hukum untuk para koruptor agar menimbulkan efek jera.

5.        Transmigrasi yang tidak merata
Transmigrasi besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat menjadikan sebuah permasalahan yang rumit. Tujuan transmigrasi yang dilakukan masyarakat adalah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang baik, tetapi malah sebaliknya. Transmigrasi ini menambah kepadatan penduduk dikota dan gelandangan semakin banyak. Solusi yang dapat dilakukan adalah:
-            Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang dampak transmigrasi.
-            Menyediakan lapangan pekerjaan yang mewadai didaerah desa.

6.        Distribusi
Distribusi merupakan penyaluran barang ketangan produsen ke konsumen. Barang yang dihasilkan oleh produsen menjadi sebuah pertanyaan untuk siapakah barang tersebut dihasilkan? Hal ini akan berkaitan dengan pendapatan. Pendapatan yang diterima oleh masyarakat menjadi sebuah daya ukur untuk masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dan membeli barang yang dibutuhkan.

7.        Investasi
Realisasi investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMDN pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 159 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 34.878,7 miliar (34,88 triliun Rupiah). Sedangkan realisasi Investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM berdasarkan Izin Usaha Tetap PMA (FDI) pada periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 sebanyak 983 proyek dengan nilai realisasi investasi sebesar US$. 10.349,6 juta (US$ 10,34 milyar).
Dibandingkan dengan FDI global yang selama 2007 mencapai rekor sebesar US$ 1.500 milyar dan FDI yang masuk ke Amerika Serikat sebesar US$ 193 miliar, nilai FDI yang masuk ke Indonesia masih sangat rendah yaitu 0,66% terhadap FDI dunia dan 5,18% terhadap FDI ke Amerika Serikat. Walau demikian, masuknya FDI ke Indonesia pada tahun 2007 ini jauh lebih baik dibandingkan dengan masa puncak pra krisis yaitu tahun 1996-1997 yang hanya mencapai US$ 2,98 miliar (1996) dan US$ 4,67 miliar (1997).
Menurut hemat penulis realisasi FDI ke Indonesia akan dapat lebih meningkat kalau dua faktor kunci untuk masuknya FDI dibenahi yaitu kondisi infrastruktur, dan masalah birokrasi yang bertele-tele.

8.        Inflasi
Inflasi yang terjadi saat ini mengakibatka meningkatnya harga kebutuhan hidup dan kebutuhan yang lainnya. Hal tersebut sangat berkaitan dengan naiknya energi di dunia. Solusi yang dapat dilakukan antara lain:
-            Pemberlakukan kebijakan dalam sektor moneter, yaitu bank BI melakukan peningkatan BI rate disetiap akhir bulan yang akan menekan inflasi namun akan berdampakn pada sektor rill.
-            Pemberlakukan kebijakan fiskal dalam bidang perpajakan. Hal tersebut diharapkan dapat menurunkan tingkat inflas yang terjadi.

Tujuan dan Kebijakan Ekonomi
Berikut adalah 4 macam tujuan dan kebijakan ekonomi:

1.    Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pertumbuhan ekonomi, maka yang diperhatikan adalah produksi dalam arti fisik, artinya produksi fisik harus meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk selalu meningkat dari tahun ketahun. Jadi produksi harus selalu ditingkatkan baik produksi barang maupun produksi jasa, agar taraf hidup penduduk tidak menurun, karena barang dan jasa tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut.

2.    Menciptakan kestabilan harga. Apabila perekonomian mengalami ketidakstabilan, misalnya inflasi, maka akan ada beberapa kelompok orang yang memperoleh manfaat karena adanya inflasi tersebut, tetapi ada pula yang dirugikan. Mereka yang memperoleh manfaat tersebut adalah mereka yang pendapatannya meningkat lebih cepat daripada kenaikan harga umum.

3.    Mengatasi masalah pengangguran. Idealnya perekonomian harus dijaga jangan sampai timbul pengangguran. Pengangguran merupakan geala ekonomi yang tidak diinginkan oleh masyarakat manapun juga. Oleh karena itu, dalam kenyataanya pengangguran tidak dapat dihilangkan sama sekali, namun akan cukup puas jika dapat mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang tinggi.

4.    Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata. Distribusi pendapatan nasional yang lebih merata pada umumnya dianggap sebagai distribusi pendapatan yang adil. Dengan tingkat kesempatan kerja dan tingkat pendapatan nasional serta tingkat kestabilan harga yang sama yang disertai dengan distribusi pendapatan yang lebih merata pada umumnya lebih disukai daripada yang disertai dengan distribusi pendapatan nasional yang kurang merata, antara lain dengan alasan bahwa distribusi yang sangat tidak merata mempunyai tendensi untuk menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial.

Share on Google Plus

About Saranghae.blogspot.com

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar